Penulis :
Yudha Ahmada
Mahasiswa AFI angkatan 2017
Di dunia dengan banyak hal dan kejadian yang telah kita alami hingga detik ini nggak otomatis membuat kita tahu bagaimana diri kita sebenarnya dan apa yang sebenarnya kita inginkan.
Cepatnya perputaran dunia dan adanya sosial media terkadang membuat kita menjadi lebih sering melihat keluar dan lupa bahwa diri kita juga butuh untuk dilihat, dipahami dan diselami.
Loe boleh jadi udah ikut ratusan seminar motivasi, konsul dengan motivator-motivator ternama tetapi ketika melakukan itu semua tanpa mengenal diri sendiri yang sebenarnya, maka semua itu akan membuat you lose.
Ibarat nimba air nih, tapi ember yang loe pakek bocor, atau ibarat membangun sebuah apartemen tapi dengan pondasi yang lapuk sewaktu-waktu bisa roboh lagi.
Emang sepenting itu ya mengenali diri sendiri?
Kenapa sih harus mengenal diri?
Proses mengenal diri adalah hal paling mendasar yang bisa loe lakukan dalam hidup!
Kenapa bisa gitu?
Karena dengan mengenal diri sendiri, maka loe akan tahu bahwa didalam diri loe ini orang yang seperti apa, gimana kepribadian loe, apa hal yang loe suka dan nggak suka, loe juga akan lebih tahu kekuatan diri yang bisa digunakan saat menghadapi masalah atau kita lagi rentan.
Pada akhirnya loe akan lebih mudah menerima diri.
Selain itu, mengenal diri sendiri juga akan membuat loe nggak mudah iri dengan pancapaian-pencapaian orang lain. Karena semata-mata loe sudah tahu bahwa setiap individu mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Loe akan paham betul bagaimana karakteristik diri sendiri, paham kehidupan orang lain yang kelihatannya lebih keren itu, ternyata nggak cocok dengan value yang loe anut.
Disitu loe akan ngerti.
Ibarat bintang-bintang di langit setiap orang bersinar dengan caranya sendiri, dan pada akhirnya loe akan lebih mudah merasa bahagia, puas, dan bersyukur dengan hidup yang dijalani sekarang ini.
Nah, apa yang terjadi ketika loe nggak mengenal diri sendiri?
Yang terjadi adalah loe akan lebih rentan ketika dihadapkan dengan masalah.
Hati loe akan lebih bergejolak.
Dan emosi nggak stabil.
Kok bisa?
Contoh umumnya tuh gini. Misal temen-temen loe se-geng udah pada punya pasangan dan loe jomblo. Loe akan merasa hal ini adalah sebuah kompetisi, sehingga loe juga ingin mendapatkan pasangan seperti mereka. Kemudian datang nih satu orang yang menawarkan diri untuk jadi pasangan dan loe terima.
Di awal mungkin akan terasa puas tapi setelah dijalani loe malah jadi sering bete, karena merasa terikat dan nggak bebas. Padahal, kalau saja loe coba untuk mengenali diri sendiri saat itu mungkin loe nggak butuh pasangan yang kayak gitu. Atau mungkin saat ini loe fokus bukan di pasangan tapi mau ngejar karir, mau lanjutin pendidikan dsb.
Nah, hal kayak gini, kesalahan-kesalahan kayak gini, bisa kita hindari kalau kita lebih kenal sama diri kita sendiri.
Nah, jadi apa yang harus dilakuin?
Ini nih yang sering menjadi jebakan batman di jaman sekarang. Kek, kita tuh terperangkap dengan ambisi-ambisi pribadi atau ambisi-ambisi yang kita ciptakan karena lingkungan sosial, yang membuat kita seakan-akan harus terus jalan, kita tuh nggak boleh pelan, kita tuh harus cepat dsb.
Padahal tidak masalah lho kalo mau berhenti sejenak, coba diam, dan lakukan perjalanan kedalam diri. Mungkin loe akan mulai dari hal-hal kecil, seperti hobi gue adalah olahraga, makanan kesukaan gue adalah cumi-cumi, minuman kesukaan gue adalah air mineral.
Kemudian, terus menyelam lebih jauh dan ada hal-hal yang lebih esensial untuk dikenali dari diri loe sendiri. Misalkan apa tujuan hidup loe, atau mungkin hal yang membuat loe bahagia.
Satu poin penting dalam melakukan perjalanan diri adalah: loe harus jujur dan terima diri loe sendiri.
Terima, bisa jadi di dalam diri loe ada satu sisi yang loe benci banget dan ingin loe ubah tapi belum kesampaian hingga saat ini. Dan terima juga bahwa loe punya sisi positif yang ternyata selama ini mungkin orang sudah sering bilang tapi loe abaikan.
Jadi apapun yang loe temukan dalam proses ini terima dulu, terima kalo itu adalah bagian dari diri loe.
Jadi kita harus mulai dari mana?
Dari sekian banyak hal untuk mengenali dari diri loe sendiri, apa sih hal-hal yang paling esensial untuk dikenali?
1. Personality/Kepribadian
Loe itu orangnya gimana sih? Terutama saat lagi sendiri, disaat bersama keluarga, disaat bersama temen-temen, dan disaat di kerumunan orang asing. Bisa jadi loe orangnya pendiam kalo lagi di rumah, tapi heboh banget kalo lagi sama temen-temen.
Kalo loe merasa kesulitan mengetahui kepribadian diri, temui orang yang loe percaya atau ikut mentoring ke pskiater untuk memberikan deskripsi akan diri loe.
2. Apa Kelebihan dan Kekurangan Loe?
Kalo loe perhatiin, ini adalah pertanyaan yang sering ditanyakan saat lagi ngelamar kerja atau ikut komunitas, organisasi, kepanitiaan dsb.
Dengan mengetahui kelebihan diri, maka loe bakal paham. Loe itu ahlinya dibidang apa sih, bahkan loe juga bisa lebih mengembangkan diri lebih jauh, kemudian membuat reputasi diri lebih bagus, dan bisa bermanfaat juga nih buat orang-orang di sekitar.
Dan juga dengan mengetahui apa kekurangan, loe bakal tahu apa persisnya yang perlu dibenahi dari diri sendiri--sesulit apasih untuk membenahinya dan bagaimana cara untuk melakukannya--sehingga ketika orang lain menyebut loe buruk, loe nggak akan mudah tersinggung, nggak akan berdebat, dan nggak marah. Karena loe memang tahu dan mengakui kalau loe orangnya memang seperti itu. Dan loe lagi berprogress nih supaya bisa meningkatkan diri.
3. Value Yang Loe Anut
Apa aja nilai dan prinsip yang loe anut. Karena prinsip dan value ini lah paling berdampak dalam proses mengambil keputusan, dalam menyelesaikan konflik, dalam berkomunikasi dengan orang lain dsb.
Jadi jangan berusaha terlalu keras untuk menemukan satu hal penting di hidup, karena mungkin loe punya banyak hal penting di dalam hidup.
Nah, yang harus loe lakukan adalah list dulu semua value-value itu dan mungkin setelah itu bisa cari nih hal paling diinginkan sama hati yang mana sih.
4. Tubuh Loe
Seberapa kuat sih fisik yang loe miliki, apa hal yang gampang bikin loe lelah atau jatuh sakit?
Karena seambisiusnya loe dalam mencapai cita-cita, loe harus tetap adil terhadap badan sendiri, karena dia yang berjuang selama ini. Jangan lupa loe harus penuhi haknya dengan nutrisi yang cukup ke dia.
Setidaknya hari ini dia masih bernafas, masih berdetak, masih memberikan loe kesempatan untuk hidup setidaknya satu hari lagi.
5. Tujuan Hidup, Cita-cita, dan Skala Prioritas
Di dunia yang sementara ini, hal apa yang bener-bener pengen loe capai? Dalam arti kata bisa membuat hidup loe bermakna.
Nah dengan mengetahui apa tujuan hidup, secara otomatis loe akan tahu mana hal yang masuk dalam list prioritas dan mana yang nggak. Tapi perlu diingat untuk mencapai itu semua tentunya perlu perencanaan dan butuh konsistensi.
Jadi loe harus mengenali diri ini tipikal orang seperti apa dalam melakukan pekerjaan. Sehingga loe bisa sampai ke tujuan hidup tersebut.
Sebenarnya masih banyak lagi yang perlu dipahami dari diri sendiri, mungkin tentang perasaan yang mungkin membuat loe sedih, marah, bahagia dsb. Tapi itu mungkin akan panjang lagi tuh bahasannya. Jadi kita bahasa detailnya di tulisan berikutnya saja.
Layaknya pernikahan yang digadang-gadang sebagai proses mengenal pasangan seumur hidup, begitu juga dengan mengenal diri sendiri. Ini akan menjadi proses yang sangat panjang banget, jadi jangan pernah mikir kayak “oke gue orangnya gini” dan loe akan selamanya kayak gitu.
Karena adanya pengalaman, loe akan terus bertambah dan terus berkembang. Itu akan menentukan loe di kemudian hari mau jadi orang dan pribadi seperti apa. Jadi proses mengenal diri ini harus dilakukan secara konsisten, sederhananya menyediakan 5 sampai 15 menit setiap harinya untuk melihat kedalam diri loe.
Semoga dengan mengenal diri sendiri bisa membuat loe setidaknya 1% lebih mudah dalam menjalani hidup kedepannya.
Jangan lupa bahagia
Sahabatmu,
Yudha Ahmada
0 Komentar